Saul Hudson (lahir di
Hampstead, pinggiran kota
London,
23 Juli 1965; umur 45 tahun),lebih sering diketahui sebagai Slash sebagai nama panggungnya, adalah seorang gitaris berkebangsaan Amerika-Inggris. Slash adalah mantan
lead guitarist Guns N' Roses dan sekarang sebagai
lead guitarist Velvet Revolver.
Biografi
Kehidupan Awal
Slash lahir di
Hampstead, pinggiran kota
London. Ayah Slash berasal dari
Inggris, sedangkan ibunya keturununan
Amerika-
Afrika. Ibu Slash,
Ola Hudsons, adalah seorang
perancang pakaian yang bekerja untuk
David Bowie, dan bapaknya adalah seorang seniman yang menyumbang ansambel hidup bagi musisi terkenal termasuk
Neil Young dan
Joni Mitchell. Slash dbesarkan di kota
Stoke-on-Trent,
Staffordshire, sampai ia berumur 11 tahun, saat orang-tuanya memindahkan keluarganya ke
Los Angeles,
California di pertengahan tahun 1970. Tetapi kemudian orang tua Slash berpisah, dan setelah itu, Slash tinggal bersama ibunya dan
David Geffen. Dia diberikan nama panggilan "Slash" oleh teman keluarganya,
Seymour Cassel. Saat berumur 16, sebelum ia dikeluarkan dari sekolah
Crespi Carmelite, Slash diberikan gitar pertamanya oleh neneknya. Gitar itu hanya mempunyai 1 helai tali (
string). Dia menghabiskan setiap harinya untuk berlatih. Akhirnya, fokus seluruhnya dipertaruhkan atas musik dan dia membuat keputusan untuk berhenti sekolah. Di artikel majalah
Rolling Stone, katanya:
“ | My big awakening happened when I was fourteen. I'd been trying to get into this older girl's pants for a while, and she finally let me come over to her house. We hung out, smoked some pot and listened to Aerosmith's Rocks. It hit me like a fucking ton of bricks . I sat there listening to it over and over, and totally blew off this girl. I remember riding my bike back to my grandma's house knowing that my life had changed. Now I identified with something. | ” |
(
Kebangkitan besar saya terjadi ketika saya berumur empat belas tahun. Saya sudah mencoba memasuki celana gadis ini yang lebih tua untuk sesaat, dan dia akhirnya membiarkan saya datang ke rumahnya. Kami berkeluyuran, menghisap beberapa batang dan mendengarkan lagu Aerosmith, Rocks
. Itu memukul saya seperti tertimpa satu ton bata. Saya duduk di sana mendengarkannya berulang-ulang kali dan secara total mengesampingkan gadis ini. Saya teringat saat mengendarai sepeda saya kembali ke rumah nenek dimana saat itu saya mengetahui hidup saya telah berubah. Sekarang saya bisa memahami sesuatu.)